Tepat ketika kami berpikir kami telah melihat semuanya, orang Jepang kembali mengejutkan kami dengan tradisi mereka yang inovatif dan unik. Pada kesempatan kali ini, yang baru mode Anehnya, kucing adalah protagonisnya. Ini bukan tentang mendandani mereka, seperti yang lazim di Barat, tetapi tentang membuat gaya mereka selangkah lebih maju: buatlah mereka.
Ada apa di balik praktik merias kucing?
Di Jepang, riasan kucing Ini adalah mode yang membangkitkan gairah dan kritik dalam jumlah yang sama. Beberapa pecinta kucing percaya bahwa praktik ini adalah cara yang tidak bersalah untuk meningkatkan kecantikan alami kucing, sementara yang lain percaya bahwa hal ini dapat melanggar kesejahteraan hewan.
Menurut para pembela mode ini, mereka digunakan kosmetik khusus yang dirancang khusus untuk hewan, bebas bahan kimia beracun, dan tidak mempengaruhi bulu atau kulit kucing. Namun, tidak selalu jelas apakah produk tersebut benar-benar aman seperti yang diklaim.
Di antara produk yang digunakan adalah sebagai berikut: bayangan mata, pensil untuk Cejas dan čakras dalam nuansa indah yang sering dipadukan untuk menciptakan 'karya seni' nyata pada wajah kucing. Praktik ini telah mendapatkan begitu banyak minat sehingga studio yang menawarkan layanan tata rias kucing profesional bahkan bermunculan di Jepang.
Latar belakang budaya dan sosial dari fashion ini
Untuk memahami mengapa mode seperti ini muncul, penting untuk menganalisis konteks sosiokultural negara tersebut. Jepang dikenal sebagai negara yang sangat dipengaruhi oleh teknologi. Hal ini, meskipun telah mendorong kemajuan dan meningkatkan akses terhadap bentuk-bentuk hiburan baru, juga menyebabkan banyak orang menghadapi masalah tersebut kesendirian dan kebosanan.
Menanggapi perasaan ini, orang Jepang menemukan hewan peliharaan, dan khususnya kucing, sebagai teman dan teman gangguan kreatif. Kebiasaan merias kucing dapat dilihat sebagai wujud lain dari kecintaan mereka terhadap estetika dan kemampuan mereka untuk mengubah praktik yang paling tidak biasa sekalipun menjadi tren.
Apakah aman merias wajah kucing?
Inilah pertanyaan besar yang memecah belah pendapat. Meskipun kosmetik khusus berjanji untuk aman, kenyataannya kucing punya kulit yang sangat sensitif dan mungkin tidak bereaksi dengan baik terhadap produk tertentu. Oleh karena itu, dokter hewan dan ahli perawatan hewan umumnya tidak merekomendasikan praktik ini karena dapat menyebabkan penyakit alergias, iritasi atau bahkan stres pada kucing.
Namun di Jepang, standar kualitas produk hewani seringkali sangat tinggi. Banyak merek telah mengembangkan kosmetik hipoalergenik Dirancang khusus untuk menjamin keamanan hewan peliharaan. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan profesional sebelum memutuskan untuk mengikuti tren ini.
Kontroversi seputar riasan kucing
Praktik merias kucing bukannya tanpa kontroversi. Di satu sisi, ada yang menganggap tren semacam ini mencerminkan kreativitas orang Jepang dan cara mereka merayakan hewan peliharaannya. Bagi mereka, ini adalah seni yang tidak berbahaya dan menyenangkan.
Di sisi lain, aktivis hak-hak hewan mengkritik keras tren ini, dengan alasan bahwa hewan tidak boleh dimanfaatkan kanvas atau aksesori. Mereka menyatakan bahwa praktik seperti ini dapat mendorong perlakuan tidak hormat terhadap hewan peliharaan, menjadikan hewan peliharaan sebagai subjek dari gaya hidup yang fana alih-alih memperlakukan mereka sebagai makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup. kebutuhan emosional y fisik.
Apakah mode ini melintasi batas negara?
Dampak fashion Jepang ini tidak terbatas pada negara matahari terbit saja. Itu jaringan sosial telah memainkan peran penting dalam menyebarkan gambar dan video riasan kucing ke seluruh dunia. Postingan tersebut biasanya menghasilkan ribuan komentar dan reaksi, baik yang mendukung maupun yang menolak.
Faktanya, di beberapa negara Barat kami sudah mulai melihat pengguna meniru praktik ini dengan praktik mereka sendiri hewan peliharaan, meskipun dalam pengawasan yang lebih ketat karena peraturan kesejahteraan hewan setempat.
Tren yang sudah lewat atau tren yang bertahan lama?
Meskipun sulit untuk memprediksi berapa lama tren ini akan tetap populer, kenyataannya tren ini telah membangkitkan minat yang besar di kalangan pecinta kucing dan budaya Jepang. Seperti banyak tren lainnya, tren ini dapat berkembang ke arah cara yang lebih aman dan etis yang menyatukan kreativitas dan tanggung jawab terhadap hewan.
Praktik ini mengajak kita untuk merenungkan seberapa jauh kita bersedia melakukan upaya untuk memanusiakan hewan peliharaan kita dan bagaimana menyeimbangkannya kreativitas dengan yang sebenarnya kesejahteraan dari sahabat hewan kita.
Fashion riasan kucing di Jepang adalah contoh nyata bagaimana pencarian orisinalitas dapat menemukan bentuk ekspresi yang tidak terduga. Namun, kita harus selalu mengingatnya kesejahteraan hewan harus berada di atas tren apa pun, tidak peduli betapa aneh atau kreatifnya hal itu.
Kucing adalah riasan alami ilahi untuk orang yang tidak aman menghormati hewan yang indah dan lembut, mereka hanya membutuhkan makanan yang sangat baik dan banyak cinta
Saya sangat setuju dengan Anda, Isabel. Kucing lebih cantik tanpa riasan.